Kita Bukan Penggaris

 

     Manusia memang kadang lupa untuk terus menjaga dirinya,menjaga bahasanya,menjaga lisan dan perbuatannya.bahkan terkadangada saja manusia yang  mereka selalu menjadikan orang lain seperti penggaris atau bahkan menjadikan manusia lain sebagai tolak ukur terbawah dari hidupnya atau hidup orang lai,ada saja yang begitu.

     Kita ini sekarang hidup di jaman yang sudah tidak tabu,kita hidup di jaman yang serba canggih dan kita hidup di jaman dimana apa apa tinggal  kunjungi mbah google.sebenarnya di jaman seperti ini seharusnya kita harus lebih pintar untuk mengendalikan diri,bukan hanya untuk orang lain,tapi untuk diri sendiri juga. Karena apa? Penilaian orang berbeda,mulut mereka berbeda, apalagi dengan pikiran mereka. Jangankan orang lain,saudara kandung sendiripun terkadang berlawanan arah dengan apa yang kita pikirkan.


 

   Gue pernah tuh menjadi tolak ukur orang lain dengan hidupnya,kerjaan dia selalu aja bandingin hidup dia sama orang lain. Bahasa dia pinter banget bikin orang down,bahkan dalam komentar diatuh terdapat unsur cacian.padahal hidup dia aja belom sesempurna syahrini,biasa aja.tapi tingkahnya seakan akan diatuh sultan. Gaheran sih anggap aja dia gapernah belajar attitude dengan baik dan benar.atau?waktu semasa sekolahnya kerjaan dia tidur aja?atau kabur? Entahlah.

 

   Kadang gue sendiri gedek kalo dia udah berbicara,karena tiap dia ngomong bikin kesel mulu,tapi gue selalu bergumam “ sabarrr wiiiid,gausah di tanggepi,sabaarrrr” sabar,anggap aja dia penggaris plastik seribuan,udah murah cepet patah cepet ilang” wkwk itu aja gumam gue waktu itu.

    Sebenernya kita sebagai manusia masih banyak kok kekurangan,entah itu dari segi materi atau bukan,lantas apasih yang musti di sombongin? Heran gue,bahkan nyawa aja bukan punya kite yekan.kita itu gak sempurna diciptakan juga buat beribadah buat hidup dengan ketentraman.

Entah kenapa dia itu seneng banget,menjelekan orang lain. Setau gue itu adalah penyakit diantaranya :

  Histrionic personality disorder

Hal ini ditandai dengan kurangnya harga diri si penderita. Ia merasa semakin baik jika mendapatkan perhatian dan penerimaan dari orang lain. Itulah sebabnya kebanyakan mereka bertingkah dramatis dan tak lazim agar dilihat orang lain. Bahkan tidak ragu untuk membuat posisi mereka dalam bahaya.

Hubungannya dengan orang lain tampak tidak tulus dan sangat sensitif. Ia juga takut ditolak, kalau ia ditolak maka tindakannya akan semakin dramatis.

- Narcissistic personality disorder

Orang dengan kepribadian ini memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi dan merasa sangat penting untuk diperhatikan dan dikagumi oleh semua orang. Dia akan iri pada orang lain yang memiliki kemiripan dengannya.

Bagi kita, dia adalah orang yang tampak sangat egois, suka mengontrol orang lain, dan tidak memiliki kepekaan. Jika ia merasa diejek, ia cenderung balas dendam dan melakukan perilaku yang dekstruktif.

- Avoidant personality disorder

Kepribadian ini sangat takut ditolak oleh orang lain. Tapi ia juga merasa bahwa dirinya tidaklah layak, tidak menarik, dan lebih rendah dari orang lain. Akhirnya ia menjadi malu, selalu dikritik, dan semakin ditolak.

Ia cenderung memantau reaksi internal dalam dirinya dan diri orang lain. Membayangkan pendapat mereka dengan cemas dan berlebihan. Semakin mereka sering memantau reaksi orang lain, semakin timbul rasa ditolak. Akibatnya ia jadi menarik diri dan pikirannya semakin rumit.

- Dependent personality disorder

Ia sangat bergantung dan merasa takut kehilangan orang lain. Bahkan mungkin mereka akan bunuh diri jika kehilangan orang tersebut. Walau ia sering disakiti dan dikasari oleh orang itu, ia akan bertahan karena kebergantungannya.

Akibatnya ia sering merasa tertekan dan tidak berdaya. Ketergantungan mereka pada orang lain membuat mereka cenderung menjadi korban kekerasan.

Anankastic personality disorder

Ia cenderung terobsesi denga peraturan, urutan, organisasi, dan kesempurnaan. Mereka cenderung memiliki perilaku perfeksionis yang ekstrim. Sehingga sangat fokus kepada pekerjaan pribadi hingga mengorbankan relasi dan hubungannya dengan orang lain.

Orang dengan gangguan ini cenderung kaku, tanpa humor, dan sangat kikir. Ia berupaya mengendalikan situasi. Kalau ia melihat sesuatu baik, maka selamanya baginya itu baik. Dan sebaliknya jika ia melihat sesuatu itu buruk, makan selamanya itu akan buruk. Ia bahkan jarang memiliki hubungan yang harmonis dengan orang lain.

Gangguan kepribadian berbeda dengan gangguan mental seperti skizofrenia dan bipolar yang menyebabkan masalah yang signifikan pada kejiwaan. Sebagian besar orang-orang dengan kepribadian ini tidak datang ke profesional untuk penyembuhan. Namun jika kita telah mengenali gejala ini pada diri maupun orang lain disarankan untuk mengkonsultasikannya pada professional. Karena gangguan kepribadian ini bisa jadi bibit yang tumbuh subur menjadi gangguan mental.

Buat tau info selanjutnya :  https://intisari.grid.id/read/0348840/kenali-10-penyakit-psikologis-gangguan-kepribadian-ini-2?page=all

Jadi sebenarnya penyakit psikologis juga ada ,bukan Cuma penyakit fisik tapi jiwa juga ada.mungkin mereka sangat bahagia tetapi cara mereka bahagia adalah dengan menjejal kebahagiaan oranglain,sedih sih menurut gue.karena hidup dia gaakan tenang ,hidup dia gaakan ada kedamaian selagi dia mencoba bungkam mungkin akan hancur.entah gue heran bagaimana awalnya bisa terjadi.tapi satu yang pasti

 

 roda kehidupan itu berputar,mulut tak selamanya bisa berbicara,mata tak selamanya bisa melihat,bahkan nyawa tak selamanya menempel di raga. Mulutmu sibuk menjelekan,tapi orang lain tetap berjalan dan memutarkan roda kehidupan,menjaga mulut,mata,dan raga agar tidak menjadi orang yang rugi. Dan hidup tidak seperti penggaris,tapi berlaku juga sebagai pensil dan penghapus yang tertulis di buku." 

 

 

 

Komentar

  1. Hai wid,kenapa ya aku liat kehidupan sosial media kamu berbeda jauh dengan kehidupan nyata kmu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maybe u can tell me what u mean? soalnya pertanyaannya agak sedikit rancu untuk aku jawab. dan gatau jawaban yang kaya gimana kamu mau dapetin atau baca dari aku. dan aku juga gak tau apa yang kamu maksud, dan yang jadi pertanyaan aku seberapa dekatnya kamu sama aku? sampai punya keberanian buat bertanya seperti itu, eh maaf mungkin yang kata " keberanian " itu keliru kali ya, karena kamu bertanya di balik nama anonim.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer